Selasa, 22 Maret 2011

sukses dalam gulita

Muhammad Ade Irawan lahir pada 15 Januari 1994 di Colchester, Inggris, Ia seorang pianis tuna netra . Ade yang belajar piano secara otodidak ini, beberapa kali pernah manggung di panggung Chicago Amerika Serikat. Ia juga diakui para musikus jazz terkemuka Amerika Serikat sebagai salah seorang pianis jazz terbaik di dunia.




Tolhas Damanik seorang penyandang tuna netra sejak lahir. Penyakit glaukoma sejak lahir telah membuat Tolhas tak bisa melihat dunia ini dengan kedua bola matanya.
Meski demikian, sejak kecil Tolhas belajar di sekolah umum. Jadi ia harus beradaptasi dengan sistem pendidikan yang memang diperuntukan bagi siswa-siswa yang tidak buta, tapi toh ini tidak memupus semangatnya untuk terus maju.
Tolhas mampu melewati banyak hal sulit untuk bias bersekolah setinggi mungkin. Dan beberapa waktu lalu , Tolhas berhasil mendapatkan beasiswa dan menyelesaikan gelar masternya di Universitas Ohio, Amerika Serikat.
Kini Tolhas sudah kembali ke tanah air dan bekerja di lembaga non profit sebagai konsultan pendidikan. Ia juga sering diundang sebagai pembicara dalam seminar pendidikan inklusif dan konseling, di dalam maupun luar negeri. 


Prestasi yang sangat hebat sudah dicapai oleh Saharudin Daming. Kebutaannya sejak usia 10 tahun tak menghalangi Saharudin untuk meraih cita-cita. Pria penyandang tuna netra ini mampu bangkit dari keterpurukannya dan berhasil meraih gelar Doktor di bidang Hukum. Dan perlu dicatat! dia adalah tuna netra pertama di Indonesia yang menyandang gelar ini.
Sejak kecil Saharudin bersekolah di sekolah umum. Semangat, ketekunan, dan kecerdasan telah mengantar Saharuddin, sebagai orang yang layak menduduki jabatan penting. Ia kini menjadi Komisioner Subkomisi Pendidikan dan Penyuluhan di Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, atau Komnasham, periode 2007 hingga 2012.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar